Imunitas Lemah, Orang yang Berulang Kali Terinfeksi Covid-19 Rentan Terkena Campak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seseorang yang berulang kali terinfeksi Covid-19 memiliki risiko terkena campak. Hal ini terjadi karena orang yang berkali-kali kena Covid-19 memiliki imunitas tubuh yang lemah.
Dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah, penyakit menular seperti campak jadi lebih mudah menginfeksi.
"Gangguan imunitas ini menyebabkan lebih mudah terinfeksi virus atau bakteri atau jamur antara lain ya campak. Ini bisa berakibat fatal, yang saat ini terjadi di Afrika, Eropa dan ASEAN ya," terang epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman kepada MNC Portal, Selasa (14/3/2023).
Dia pun mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan 5 M. Pengamanan paling dasar yang perlu dilakukan adalah menggunakan masker dan menjaga jarak.
"Perlu diketahui pada orang yang sering terinfeksi Covid-19 tidak boleh terinfeksi berulang, artinya 5 M masih penting. Karena orang yang terinfeksi terutama lebih dari 2-3 kali, dia akan mengalami gangguan imunitas," terang Dicky Budiman.
Selain itu, Dicky juga meminta masyarakat untuk tidak lupa melakukan vaksinasi campak. Untuk diketahui, campak maupun difteri merupakan kelompok penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
"Vaksin untuk campak ini kan sudah ada dan masih efektif, bahkan sangat efektif. Namun untuk dia efektif memberikan perlindungan di publik artian kekebalan komunal," kata Dicky.
Dicky pun menerangkan, paling tidak cakupan vaksinasi di sebuah daerah minimal 95%. Tujuannya untuk meminimalisir terjadinya kasus atau KLB (kejadian luar biasa) sebuah penyakit, contoh saat ini di Papua Tengah. "Ini memerlukan cakupan yang tinggi karena angka reproduksi juga tinggi dari campak," pungkasnya.
Dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah, penyakit menular seperti campak jadi lebih mudah menginfeksi.
"Gangguan imunitas ini menyebabkan lebih mudah terinfeksi virus atau bakteri atau jamur antara lain ya campak. Ini bisa berakibat fatal, yang saat ini terjadi di Afrika, Eropa dan ASEAN ya," terang epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman kepada MNC Portal, Selasa (14/3/2023).
Dia pun mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan 5 M. Pengamanan paling dasar yang perlu dilakukan adalah menggunakan masker dan menjaga jarak.
"Perlu diketahui pada orang yang sering terinfeksi Covid-19 tidak boleh terinfeksi berulang, artinya 5 M masih penting. Karena orang yang terinfeksi terutama lebih dari 2-3 kali, dia akan mengalami gangguan imunitas," terang Dicky Budiman.
Selain itu, Dicky juga meminta masyarakat untuk tidak lupa melakukan vaksinasi campak. Untuk diketahui, campak maupun difteri merupakan kelompok penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
"Vaksin untuk campak ini kan sudah ada dan masih efektif, bahkan sangat efektif. Namun untuk dia efektif memberikan perlindungan di publik artian kekebalan komunal," kata Dicky.
Dicky pun menerangkan, paling tidak cakupan vaksinasi di sebuah daerah minimal 95%. Tujuannya untuk meminimalisir terjadinya kasus atau KLB (kejadian luar biasa) sebuah penyakit, contoh saat ini di Papua Tengah. "Ini memerlukan cakupan yang tinggi karena angka reproduksi juga tinggi dari campak," pungkasnya.
(nug)